Acara “Wakafpreneur Goes to Campus” telah sukses diselenggarakan pada Jumat, 22 November 2024, pukul 08.30–15.00 WIB, bertempat di Ruang B-311, Gedung Barat, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Kajian Ekonomika dan Bisnis Syariah (PKEBS) FEB UGM dan Yayasan Edukasi Wakaf, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan masyarakat umum mengenai pengelolaan wakaf uang dalam mendukung pencapaian 17 agenda pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals (SDGs)).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan yang diisi oleh sambutan dari Novat Pugo Sambodo, S.E., MIDEC., Ph.D., selaku Supervisor PKEBS FEB UGM, yang menyampaikan pentingnya peran wakaf dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis keberlanjutan. Sambutan ini diikuti oleh pemaparan dari penyelenggara mengenai tujuan utama acara.
Sesi seminar menghadirkan narasumber kompeten, seperti Dewi Fatmawati, S.E., M.Ec., Ph.D. sebagai Dosen Akuntansi FEB UGM, Dr. Muhamad, S.Pd., M.Ag., CIRBC Ahli Bidang Keuangan dan Perbankan Syariah, Roy Renwarin, CWP®, CWS® Direktur Pengembangan Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia, dan Yusri Akhyar, S.Sos., CWP®, CWS® Direktur Eksekutif Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia, dengan moderator Esa Azali Asyahid, S.E., M.Sc. Diskusi ini menjelaskan peran strategis wakaf uang dalam mendukung tujuan SDGs, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan akses pendidikan berkualitas. Seminar ini juga diikuti dengan sesi workshop yang membahas teknis pengelolaan wakaf uang berbasis manajemen modern, termasuk simulasi praktik pengelolaan dana wakaf.
Melalui seminar dan workshop ini, berbagai pembahasan menarik mengenai peran wakaf dalam mendukung SDGs terungkap. Dalam upaya pengentasan kemiskinan, yang merupakan salah satu tujuan SDGs, wakaf uang terbukti dapat berkontribusi melalui program-program pemberdayaan masyarakat, seperti Akumulasi Dana Abadi Masyarakat (ADAM). Hal ini sangat relevan mengingat Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Wakaf uang juga memainkan peran penting dalam mendukung pendidikan berkualitas melalui dana abadi yang dapat digunakan untuk menyediakan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Indikator keberhasilan dari pengelolaan wakaf uang ini dapat dilihat melalui indeks seperti Indeks HAWA (Hasil Wakaf) dan rasio FIRDAUS (Filantropi Indeks Wakaf Setahun). Selain itu, tingkat HASRAT (Ketahanan Kesejahteraan Masyarakat) menjadi salah satu tolok ukur dampak pengelolaan wakaf yang efektif.
Acara ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan praktisi, dengan jumlah partisipasi yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil survei feedback acara, mayoritas peserta merasa acara ini memberikan wawasan baru tentang pengelolaan wakaf uang dan potensinya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Workshop yang diselenggarakan juga memberikan hasil praktis dengan simulasi pengelolaan wakaf uang yang berhasil diterapkan oleh peserta.
Melalui kegiatan ini, disimpulkan bahwa wakaf merupakan instrumen ekonomi Islam yang penting untuk mendukung berbagai sektor pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan dan pendidikan. Rekomendasi tindak lanjut dari acara ini meliputi pengembangan program pengelolaan wakaf uang berbasis SDGs serta penerapan metode baru, seperti SUNJU Method, untuk meningkatkan efektivitas dan dampak positif pengelolaan dana wakaf di masa mendatang.